Apakah aku harus diam di sudut saat tawa bahana bergelora?
Ataukah aku menahan sakit hati seorang diri?
Mestikah meratapi dan terus menerus mengutuk keadaan?
Benarkah kekalahan selalu harus dihadirkan dengan tangis, ratap, murung, dan sakit hati?
Benarkah tidak ada episode yang lebih indah dibanding menikmati kekalahan dengan kerelaan?
Bukan hendak menyerah dan lantas terjerembab dalam inferioritas...
Bukan hendak mengalah dan terjun bebas dalam miskin oportunitas...
Sekali saja, renungi sebuah kekalahan dengan keridhaan.
Aku tidak akan mati karena kalah.
Aku tidak takut kalah.
Aku tahu, hidup butuh perjuangan dan harus diperjuangkan.
Detik demi detik adalah pertempuran.
Aku pahlawan.
Kekalahan hanyalah kerikil kecil yang membuat kakiku lebih hati-hati.
Cukup, tak ada tangis, apalagi sakit hati.
Senin, 10 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"Aku pahlawan.
BalasHapusKekalahan hanyalah kerikil kecil yang membuat kakiku lebih hati-hati.
Cukup, tak ada tangis, apalagi sakit hati."
se7 banget!!
apa kabar anggra..?
makin hari, kalimatnya makin kontemplatif nih...
salam menulis dari wedangjae ya...
yup! laris..laris....hehehe ^_^
Dewa 19 bilang sih, menyerahlah untuk menang. Aku bilang, kalah yuuuukkkk!!!! Hahaha...
BalasHapushidup memang banyak cobaan, setelah satu selesai muncul lagi, so TEGAR aja lah
BalasHapuskalah atau menang hanya soal sudut pandang...
BalasHapusjika aku kalah, aku tidak mau jadi pecundang yang meratapi kekalahan,
jika aku menang, aku tidak mau seperti pecundang yang mengagumi kemenangan...
ceile...hehe..
Bagus banget kata-katanya!!!
BalasHapusBagiku menang-kalah itu soal biasa.
Yang penting, kalau menang nggak jadi takabur.
Dan kalau kalah nggak jadi putus asa.
Salam kenal dari anak purbalingga.
Emailku: dania.pbg@gmail.com
Blogku :http:// blogdania-inspirasiku.blogspot.com
Oh ya tulisan mba anggra yang di koran suara merdeka hari minggu kok nggak muncul lagi?
Aku suka banget lho"inspirasi"nya.Trims....
life is struggle...
BalasHapuswhat i've done? kata Linkinpark suatu waktu karena carutmarut yang tak kunjung selesai. Namun, ada kalanya kegundahan itu melahirkan gagasan-gagasan yang luar biasa dahsyat demi bisa keluar dari carutmarut waktu.
so, you have to say to another... "You rise me up" my brother...
...kata Cak Nun "mengalah" bukan kalah, mengalah bahkan takkan ada yang bisa mengalahkan, tak ada yang lebh tinggi daripada mengalah, menang pun tak lebih tinggi dari mengalah, ... kalau secara filosofi dan lebih dalam lagi, "mengalah" adalah meng-Allah, meng-Allah adalah kepasrahan sebagaimana makna Islam yang diungkp Cak Nur -bukan Cak Nun- dalam Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, ...
BalasHapuskunjungi blog kami. komunitasembunpagi.blogspot.com
Ed Khan