Rabu, 22 Oktober 2008

Dalam Hening

Aku tak sedang menjadi apa atau siapa
Aku diam hanya ingin diam
Diam-diam merayakan diam
Diam-diam melumat diam

Teringat subuh
Aku amnesia dalam terjangan insomnia
Kabut, embun, dan azan
Selain itu sepi
Sepi yang ku kagumi
Sepi yang ku tunggu berhari-hari

Tiba-tiba teringat mutilasi
Tubuhku sangsai lunglai terabai
Terpotong-potong irisan takdir seonggok jasad fatalis
Aku ingin berpesan sebelum ia datang
; Tuhan tahu tapi menunggu

Aku terus menunggu tanpa batas waktu
Aku menunggu satu waktu yang tak tentu
Aku menunggu, menunggu, dan menunggu
Lalu Tuhan menamparku dalam sabda abu-abu
; Tak ada yang kau tunggu!

Aku mengerem laju
Tak ada siapa-siapa
Tak ada yang ku tuju
Aku hanya terasing dalam lubang angin
Tapi takut dingin

Aku berhenti

Aku tidak sedang menjadi apa atau siapa
Tapi mereka katakan, aku berbeda
Aku mencari aku
Aku kehilangan aku
Ada satu tubuh yang terpisah jauh
Bukan otakku, bukan tanganku, atau jantungku
Aku mencari yang hilang
Apa?
Apakah kau tahu?

Baca Selengkapnya? ...